Tafsir Surat Al BaqorohAyat 22
Alam Sebagai Bukti Kekuasaan Allah
والذى جعل لكم الأرض فرشا و السماء
بناء وأنزلنا من السماء ماء فاخرج به من الثمرات رزقا لكم فلا تجعلوا لله اندادا وانتم تعلمون. البقرة 22
Ayat ini menurut syekh
Thohir Ibn Asur dalam kitab tahrir wa tanwir bahwasanya bukti tauhid
yang kedua setelah ayat bahwasanya Allah adalah Dhzt yang menciptakan manusia. Imam Al rozzi dalam tafsir mafatih ghoib
mengamati isim mausul الذى sebagai tanda bahwasanya untuk
hal yang di ketahui, sebagai contoh telah pergi seorang laki laki yang ayahnya
seorang guru. Sehingga Imam alRozi berpandangan bahwasanya manusia dapat
memahami Tauhid dengan melihat apa yang ada disekiranya. Seperti bagaimana
tumbuhan bisa tumbuh dan hewan bisa berkembang biak. Ia mengambil dalil dari
ayat al qur’an:
ولئن سألتهم من خلق السموات
والأرض ليقولن الله
Kemudian al rozi menjelaskan kenapa dalam bukti tauhid terdiri dari 5
macam. Pertama Allah menciptakan manusia, kemudian bagaimana Orang terdahulu di
ciptakan, setelah berkaitan abstrak kemudian tanda tauhid berkaitan sesuatu
yang bisa dilihat panca indra dari fungsi bumi sebagai tempat tinggal kemudian
langit sebagai atap kehidupan manusia kemudian bagaimana sesuatu yang turun dari
langit (air) bisa menyebabkan tumbuh tumbuhan yang berbuah sehingga dapat
diambil manfaatnya. Dalam diskusi bersama Prawoto di sebutkan bahwasanya baik
Imam Arrozi dan Imam Zamkhasyari berpandangan bahwasanya ketika manusia bisa
mengenali dirinya, potensi yang ia miliki serta bisa mengambil itibar
atau contoh dari orang orang yang berjasa mengantarkannya dalam menjalani
kehidupan, maka orang tersebut bisa mengenal Tuhannya.
Setelah memberikan contoh yang bersifat abstrak dan non indrawi, dalam ayat
ini disebutkan sesuatu yang nampak secara panca indra seperti penciptaan bumi,
langit dan bagaimana tumbuhan bisa berbuah dan bisa diambil manfaatnya
menunjukan bahwasanya untuk sampai pada Tauhid dan keimanan harus dimulai dari
cara berpikir yang baik serta mengunakan nurani nya yang mana hal ini disebut
oleh Syekh Thohir Ibnu Asur sebagai fitroh dan taqwim aql. Jalan
pemahaman tauhid tidak bisa di mulai dengan fokus terhadap apa saja yang
bermanfaat baginya.
Imam Al Rozi juga menjelaskan, kenapa dalam menjelaskan Tauhid Allah
menunjukan proses tumbuh tumbuhan tumbuh disebabkan air hujan yang mana menurut
Imam nawawi al bantani air hujan bersumber dari al ars kemudian turun ke
bumi. Ini disebabkan Allah dhat yang berkuasa tetapi menjelaskan proses alam.
Menurutnya yang pertama jika manusia cukup usaha keras agar tumbuh tumbuhan
bisa berbuah dan itu urusan dunia maka ia akan sangat sunguh sungguh dalam
urusan akhirat. Dalam diskusi kajian ini
disebutkan bahwasany uslub ini bisa menjadi harapan bagi manusia agar
selalu berusaha dalam keadaan apa pun sehingga dengan usahanya tersebut bisa
menjadi bagian untuk memperbaiki kehidupannya.
Kemudian dalam ayat ini di sebutkan agar tidak menyekutukan Allah dengan
bukti bukti yang sudah disebutkan dan manusia bisa mengetahui Tuhannya. Imam
qurtuby mengutib syair:
نحمد الله ولاند له
عنده الخير وما شاء فعل
Umat terdahulu
menurut Imam Al rozi terbagi menjadi tiga. Pertama penyembah bintang, matahari
dll. Kemudian yang menjadikan nabi Isa sebagai Ibn Allah dan yang ketiga
penyembah berhala. Bahkan mereka menjadikan berhala mereka sebagai bagian
identitas Tuhanya suatu golongan, seperti AL-lata bagi suku Thoif dan AL -Uzza
untuk bani kinanah di Makkah. Sehingga Qusho kakek buyutnya Rasullah yang
mendapatkan gelar al qurais (menyatukan) sudah memperingatan agar tidak
menjadikan berhala sebagai Tuhan dan menjadikanya sebagai identitas suatu suku
dan mengajak masyarakat mengunakan basiroh nya untuk mengenal Tuhan.
Zaid bin Amr bin
Nufail mengungkapan syair yang mana syair ini ada di tafsir al kasf dan mafatih
ghoib
أربا واحدا أم ألف ربٍ – أدين إذا تقسمت الأمور
تركت اللات والأزى جميعا – كذلك يفعل الرجل البصير
Prawoto dan
Msholihin
Bagian Dakwah
ISNU Bojonegoro
