KAJIAN TAFSIR
Tafsir munir Imam Nawawi
Surat Al-Baqarah Ayat 21
يايها الناس اعبدوا ربكم الذى خلقكم والذين من قبلكم لعلكم تتقون
(البقرة 21)
Ayat ini mempunyai hubungan dengan ayat ayat sebelumnya,
yaitu bagaimana sikap manusia terhadap ajaran Allah Alqur’an. Pertama
orang yang menerima ajaran Rasulullah baik itu orang yang belum mengetahui
(orang Arab atau yang sudah mengetahui ajaran Rasulullah dan ahli kitab
terdahulu ahl kitab di sebut mukmin. Kemudian orang yang tidak
mau mengikuti ajaran rasulullah disebut Kafir, dan yang terakhir adalah munafiq
yang pura pura ikut rasulullah.
Kemudian di ayat ini di tekankan pada manusia secara
keseluruhan, menurut Imam Zamkhasyari sebagai wujud penguatan kepada umat
muslim agar mengikuti ajaran rasulullah. Al Qomah mengatakan bahwasanya setiap
ayat yang menyebutkan ya ayuha annas adalah ayat yang di turunkan di
Makkah, ya ayuha ladhina amanu ayat yang diturunkan di Madinah dan
ketika mengunakan ya ayuha annasu
ibudu rabaqum seperti ayat ini di turunkan untuk orang Musrik di Makkah. Imam
Nawawi mengatakan ayat ini di turngkan pada orang Musriq Makkah atau orang
orang Yahudi Madinah.
Ayat ini dimulai dengan nida memanggil mengunakan
ya يا untuk memangil yang jauh
jarak nya, untuk yang dekat mengunakan hamzah ا . Imam
Zamkhasyari mengatakan nida memangil juga digunakan untuk manusia saat
meminta kepada Tuhannya, ia berpendapat bahwa hal ini menunjukan kerendahan
hamba kepada Allah S W T bahkan meminta /berdoa kepada Allah bagian dari
beribadah.
لاتسألن بني ادم حجة --- وسال الذى أبوابه لا تحجب
والله يغضب ان تركت ساله – وبنى ادم حين يسال يغضب
Janganlah meminta kepada manusia, dan memintalah pada
Dhaz yang pintunya selalu terbuka
Allah akan marah kalau jika kamu tidak meminta padanya,
dan manusia ketika di minta (pertolongan) akan marah.
Dalam
diskusi dengan Prawoto seksi dakwah ISNU Bojonegoro mengatakan terkait berdoa
kepada Allah meski Allah adalah Dhat yang maha mengetahui, dan selalu di sebutkan ya robb, hal ini
sebagai wujud pengakuan dan kepasrahan hamba kepada Tuhannya. Diskusi berlanjut
salah satu itibar nya adalah sikap manusia yang harus selalu menonjolkan
rasa terimakasih kepada orang yang telah berjasa dalam hidupnya. Seperti birul
walidain sebagai wujud terimakasih anak pada orang tuanya dan hormat pada
gurunya serta pada teman teman yang telah turut berjasa dalam kehidupan
manusia.
من لم يشكر الناس لم يشكر اللهَ
Ayat
ke 21 dari surat Albaqarah ini menggunakan kata annas (manusia) bukan mukmin atau kafir
menurut imam Zamkhasyary bagi umat mukmin menjadi penguat untuk keimanannya,
sementara bagi orang kafir sebagai bukti bahwasanya mereka menolak
ajaran Rasulullah. Penyebutan manusia dalam ayat ini merupakan kata umum
seperti halnya dalam al’Qur’an perintah sholat yang mana di dalam perintah
tersebut terdapat perintah untuk menjalankan bersuci, wudhu meski tidak di
sebutkan perintahnya. Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua, guru
saudara meski perintahnya berbuat baik juag mengandung perintah untuk saling
menolong dan terlibat dalam meringankan beban hidup mereka. Penggunaan kata annas
dalam ayat ini juga menunjukan watak asli orang kafir bahwasanya mereka menolak
ajaran Rasulullah.
لئن سألتهم من خلقهم
ليقولنّ الله (الزحرف 87)
Oleh Prawoto, Msholihin
(Devisi Pendidik dan Dakwah ISNU
Bojonegoro)
