Keikutsertaan para UMKM ini bukan sekadar partisipasi, melainkan sebuah manifestasi nyata dari program kerja PC ISNU Bojonegoro. Sejak dilantiknya kepengurusan baru di bawah pimpinan Dr. Yogi Prana Izza pada akhir 2023, ISNU Bojonegoro memang telah menegaskan fokusnya pada pendampingan UMKM, salah satunya melalui program "Pelatihan Wirausaha ISNU" (PWI) dan fasilitasi sertifikasi halal.
Para alumni dari program inilah yang kini mengambil peran sentral di bazar NU FEST 2025. Mereka tidak hanya datang untuk berdagang, tetapi juga untuk menunjukkan kepada ribuan pengunjung bahwa produk warga Nahdliyin memiliki kualitas, daya saing, dan nilai tambah yang jelas.
Beragam produk unggulan terpajang rapi di stan-stan binaan ISNU. Mulai dari olahan makanan ringan modern dengan kemasan menarik, aneka minuman herbal khas lokal, kerajinan tangan inovatif, hingga produk fesyen muslim. Salah satu yang menjadi sorotan adalah produk-produk yang telah berhasil mengantongi sertifikat halal berkat pendampingan intensif dari Lembaga Solusi Halal (LSH) yang digerakkan oleh para sarjana NU.
"Ini adalah panggung pembuktian bagi kami," ujar salah seorang peserta bazar yang merupakan alumni PWI ISNU. "Pelatihan yang kami dapatkan, terutama soal manajemen usaha, digital marketing, dan pentingnya sertifikasi halal, membuka wawasan kami. Di NU FEST ini, kami bisa langsung mempraktikkan ilmu tersebut dan memperluas jaringan pasar."
Ketua PC ISNU Bojonegoro, Dr. Yogi Prana Izza, yang ditemui saat meninjau stan-stan binaannya, menyatakan bahwa partisipasi di NU FEST adalah bagian dari peta jalan besar ISNU untuk membangun ekosistem wirausaha yang solid di kalangan warga NU.
"Tema besar NU FEST, 'Konsolidasi Jama’ah untuk Kemandirian Jam’iyah', kami terjemahkan secara konkret melalui pemberdayaan ekonomi. Kemandirian organisasi akan kokoh jika warganya berdaya secara ekonomi," tegas Dr. Yogi. "Kami di ISNU tidak berhenti setelah pelatihan selesai. Pendampingan terus berjalan, mulai dari kualitas produk, legalitas seperti NIB dan Halal, hingga akses pemasaran. Bazar ini adalah salah satu etalasenya."
Kehadiran UMKM binaan ISNU ini memberikan warna tersendiri pada perhelatan akbar PCNU Bojonegoro. Mereka menjadi contoh nyata bahwa konsolidasi NU tidak hanya bergerak di ranah pemikiran dan organisasi, tetapi juga merambah hingga ke akar rumput ekonomi, mengubah paradigma dari sekadar konsumen menjadi produsen yang berdaya saing.

